Wednesday, March 13, 2013

Surat Resign Ku yang Pertama

Kesibukan ternyata banyak menyita waktu, dan waktu itu terasa mahal banget buat seorang pekerja termasuk gue. Setelah memutuskan untuk "merantau" ke ibu kota Indonesia yaitu Jakarta dan dapat pekerjan (*walaupun bidangnya tak seperti yang diharapkan) semua waktu tersita dari siang sampai malam dikantor dari senin sampai sabtu.

Dan lama-lama semua berada dititik jenuh juga, resign..resign..resign..cuma itu aja yang bernyanyi sepanjang malam dikepala, tingkat stres dan tuntutan pekerjaan yang terlalu tinggi bikin gue jadi gila sendiri :j:
Susah tidur setiap malam, selalu kepikiran apa yang bakal terjadi besok pagi sampai nanti pulang kerja, saking galaunya sampai nangis sendiri karena lupa kirim email ke supplier sedangkan ekport udah didepan mata mau salahin ke siapa gue juga manusia biasa bukan?! duuww..dduuww..

Finally..gue memberanikan diri untuk mengajukan surat pengunduran diri, dari semenjak pengajuan pertama sampai satu bulan baru tu surat di restui kehadiranya oleh pimpinan (*sujud syukur), dengan berbagai alasan dan berbagai cara surat resign ini ditahan tahan, rada kesel juga sebernya tapi merasa sedikit bangga terhadap diri sendiri kalau ternyata gue termasuk orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan termasuk pintar (*itu kata pak bos loh ya)


Setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan, setiap bekerja juga pasti ada pengunduran diri..masi kebayang diingatan gimana jadi orang yang tiba-tiba gagu dan gak banyak omong karena baru kecemplung dilingkungan baru, dan tiba-tiba harus memutuskan berpisah :a:
Dan yang paling gue benci yaitu "salam perpisahan" sambil mengucapkan selamat tinggal dan sampai jumpa lagi hiks (*sedih soalnya). Kalau diinget setiap moment sih pasti bakal banyak sedihnya lah ya tapi "life is must go on" dan hidup itu juga pilihan kita sendiri yang musti mengendalikan mau diarahin kemana alurnya

Biar semua yang terjadi diwaktu yang lalu menjadi suat pengalaman dan kenangan yang gag bakal terlupakan dalam hidup gue, dan sekarang saatnya maju dengan pemikiran baru dan tantangan yang lebih baru. Tulisan ini gue bikin sebenernya pas gue masi di Jakarta dan baru bisa diselesaikan dan gue publikasikan disaat gue udah mendarat di Padang..yyuuppss nyampe lagi dikota kelahiran "Ranah Minang Tacinto".

Bahagia? atau menyesali keputusan resign? jawabanya gue bahagia karena bebas dan pikiran juga rasanya plong, kumpul bareng keluarga...dan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik dari keputusan yang telah gue peroleh...ammmiinn ya rabb  :k:

0 komentar :

Post a Comment